Hai sahabat pena. Kali ini aku akan bercerita tentang my superman, my hero, and my everthing. Bukan orang lain, bukan pacar, bukan teman dekat but my lovely dad, ayahku. Sebenarnya aku lebih suka memanggilnya ayah. Seorang laki-laki yang rela membanting tulangnya untuk keluarga tercinta. Seorang laki-laki yang selalu melindungi keluarganya dari bahaya. Seorang laki-laki yang rela berdarah-darah, terseok-seok, terhantam bahaya di sana sini hanya untuk anaknya yang tidak tahu diri ini. Yaps. Dia ayahku. Entah bagaimana aku akan memulai menceritakan sosok beliau, aku pikir tidak akan pernah bisa menceritakan semua pengorbanan yang ia berikan. Aku adalah satu-satunya putri diantara putra-putra dari ayahku. Bukan berarti aku manja dan diperlakukan berbeda. Ayahku selalu berkata bahwa aku dan kakak adik laki-lakiku sama. Sama-sama anaknya. kata beliau bergurau ketika berkumpul bersama di ruang tengah saat mati lampu disuatu hari yang gerimis. Aku masih ingat betul suasana itu. Sangat m...