Langsung ke konten utama

Let's Be Friend


Satu hal yang kubenci di dunia ini, perpisahan. Perpisahan selalu meninggalkan jejak tidak mengenakkan. Perpisahan secara baik-baik maupun perpisahan secara tidak baik-baik sama-sama memiliki celah mendatangkan luka. Haha. Terdengar menggelikan? Tak apa. Memang beginilah kenyataannya.
Aku suka bertemu dengan orang-orang baru, itu artinya akan nada cerita-cerita baru. Aku suka berteman dengan siapa saja, dari mana saja dia berasal, yang penting masih sama-sama menghirup oksigen untuk bernapas. Haha. Ralat:aku suka berteman dengan siapa saja yang bisa diajak berteman. Aku suka berteman dengan orang yang bisa diajak berdiskusi, itu menyenangkan. Menyenangkan sekali rasanya ketika aku tersadar bahwa ternyata cara berpikirku hanya dari satu sudut pandang saja, dan akhirnya aku bisa sedikit belajar cara berpikir dari sudut pandang yang berbeda.
Aku suka berteman dengan orang yang pekerja keras, mandiri, dan serius. Teman macam ini membuatku semangat mengejar apa yang seharusnya dikejar. Dia selalu semangat dan bekerja keras untuk apa yang ia inginkan, masa iya aku tidak? Kan, jadi semangat! Hehe
Aku juga suka berteman dengan orang yang suka berpetualang, mereka selalu memiliki hal-hal menarik tentang perjalanan mereka. Kedengarannya menyenangkan. orang yang suka berpetualang membuatku sadar bahwa hidup ini bukan hanya tentang aku dan lingkungan sekitarku, tapi juga alam semesta. Mereka selalu menyadarkanku tentang begitu luasnya dunia dan banyak hal seru yang harus dicoba. Banyak hal menantang dan amat sangat menyenangkan di dunia yang bisa aku lakukan, tidak hanya bergelut dengan hal-hal yang itu-itu saja. membosankan bukan?
Jangan salah dengan orang yang romantis dan melankolis. Mereka juga mengasyikkan. Mendengarkan curahan hati tentang kekasih dan segala kisah mereka membuatku tersenyum dan berpikir “ternyata hal-hal sederhana bisa mengubah sikap dan sifat orang ya, apalagi jika sedang galau-galaunya”. Mereka selalu memiliki cara unik untuk mengungkapkan apa yang dia rasakan pada orang lain. pengungkapan yang sungguh unik hingga terkadang orang lain tidak dapat menangkap apa yang sedang ia rasakan. Haha
Semua teman itu menyenangkan, tinggal bagaimana aku bersikap, bukan? Semoga aku juga merupakan salah satu teman kalian yang menyenangkan, kawan J

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kerennya Ayahku

Aku seorang gadis berasal dari desa, bukan pelosok, hanya sedikit jauh dari kota. Aku tidak mau dikatakan berasal dari pelosok karena nyatanya aku bisa mengakses internet dengan lancar. Menurutku indikator pelosok adalah tidak ada signal dan jaringan internet. Tetapi bukan masalah ini yang akan aku ceritakan.  Saat ini aku sedang berada di lantai dua rumah kos di tanah rantau. Ceritanya aku sedang merantau di kota orang untuk mencari ilmu. Meski tidak begitu jauh tetapi jarak kota kelahiran dengan kota rantau membuatku harus pulang hanya satu bulan sekali. Aku adalah putri satu-satunya dari pasangan manusia yang hebat, mereka kusebut Ayah dan Ibu.  Malam ini indah, bulan sempurna bulat dan bintang bertaburan di angkasa. Saat aku memandang bulan, aku teringat Ayahku. Ayahku seperti bulan. Dia menjadi sumber cahaya di dalam keluargaku. Ah.. aku suka sekali berbicara tentang hal ini. sangat amat suka. Kalian tahu bukan hidup di tanah rantau tidaklah mudah, tidak mudah ...

Betapa menggemaskannya anak-anakku

           Hai gais, bagaimana kabarnya? Semoga kalian saat membaca ini dalam keadaan sehat jasmani dan rohani ya. wkwk. Lama tidak berjumpa, Alhamdulillah hari ini bisa menuliskan kembali apa yang ada dipikiranku. Setelah sekian lama lupa bagaimana mengungkapkan rasa lewat tulisan, akhirnya hari ini mencoba menulis kembali.              Nah hari ini aku ingin menceritakan bagaimana serunya menjadi teman bermain anak-anak gemes nan lucu. Setiap pagi aku sudah harus berada dimana mereka menantiku. Senang rasanya disambut dengan wajah yang lugu dan lucu, menghampiriku, meminta berjabat dan mencium tanganku. Akupun selalu membalas setiap sapaan mereka dengan senyum merekah, merekapun kembali berlari bermain bersama. Menyenangkan sekali melihatnya.                Anak-anakku berasal dari banyak latar belakang, dari berbagai macam bentuk keluarga, dan berbagai macam pola asuh ya...

Jangan Menjadi Bodoh (Lagi)

 Saat ini aku sedang duduk di balkon lantai dua rumahku. Ditemani segelas kopi panas favoritku, tak ketinggalan novel keluaran terbaru karya penulis hebat negeri ini. Sesekali aku membaca novel tersebut, sesekali aku merenung memandang langit yang sendu malam ini. Tiba-tiba saja aku merasa kacau dan sedih. Seharusnya aku tidak sendirian malam ini. Aku telah berstatus istri sejak setahun yang lalu. Ya.. aku telah dipinang oleh seorang pria berperawakan tinggi, gagah dan wajah idaman semua wanita. Tapi bukan itu yang membuatku yakin untuk menjadi miliknya. Ayah dan ibukulah alasannya. Mereka berdua. Aku bahagia memiliki lelaki seperti dia, awalnya. Bukan aku tak bersyukur, tetapi jika kalian tahu apa yang aku rasakan sekarang tentu kalian akan paham. Hambar. Hampa. Harusnya aku masih bahagia saat ini bersamanya menghabiskan waktu berdua. Bercengkrama. Menjalin keluarga kecil bahagia. Tetapi nyatanya aku duduk sendirian  malam ini, lagi. Suamiku sedang berada dikantor, dia m...